PLTU Plant

Paiton, Jawa Timur

PLTU Plant

Rembang, Jawa Tengah

PLTU Plant

Tanjung Jati B Jepara, Jawa Tengah

PLTU Tanjung Jati B

Boiler Unit 1

PLTU Tanjung Jati B

Power House Unit 1

PLTU Tanjung Jati B

Turbin Generator Unit 1

PLTU Tanjung Jati B

Coal Ship Unloading

PLTU Tanjung Jati B

Coal Stacker Reclaimer

PLTU Tanjung Jati B

Flue Gas Desulfurization

PLTU Tanjung Jati B

Water Treatment

PLTU Tanjung Jati B

500 KV Yard

Tampilkan postingan dengan label Proses flow PLTU batubara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proses flow PLTU batubara. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Oktober 2015

Proses Flow PLTU Batubara - Bagian 1


Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar dapat dinyatakan dengan istilah umum sebagai suatu zat yang banyak mengandung Carbon (C), Hidrogen (H2), Sulfur (S), juga Nitrogen (N2), yang pada proses pembakaran direaksikan dengan Oksigen (O2). Jumlah panas yang dihasilkan sebagai nilai kalori bahan bakar (Heating Value).

Bahan bakar utama yang digunakan adalah batu bara.  Batubara dipilih karena dari segi harga lebih terjangkau dari bahan bakar minyak dan gas.
Berikut parameter yang perlu diperhatikan kandungan dari batubara dan pengaruhnya terhadap peralatan penunjang:

1. High Heating Value (HHV)
Semakin tinggi HHV maka jumlah batubara yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu energi tertentu menjadi lebih sedikit setiap waktunya.

2. Moisture Content
Moisture Content semakin tinggi akan membutuhkan udara primer (Hot Air) lebih banyak, untuk mengeringkan batubara di Pulverizer.

3. Volatile Matter
Volatile Matter mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dan intensitas nyala api. Kesempurnaan pembakaran ditentukan oleh :

    Fuel ratio =  Fixed Carbon / Volatile Matter

Semakin tinggi Fuel Ratio maka Carbon yang tidak terbakar (Unburned Carbon) semakin banyak.

4. Ash Content
Abu (Ash) terbawa bersama gas buang dari ruang bakar dalam bentuk abu terbang (Fly Ash) dan abu dasar (Bottom Ash). Sekitar 20% dalam bentuk abu dasar dan 80% dalam bentuk abu terbang. Semakin tinggi kandungan abu mempengaruhi tingkat pengotoran, keausan dan korosi peralatan yang dilalui.

5. Sulfur Content
Berpengaruh terhadap tingkat korosi yang dapat terjadi pada elemen pemanas udara (Air Heater) terutama apabila suhu kerja lebih rendah dari letak embun Sulfur, juga berpengaruh terhadap efektifitas penyerapan Sulfur di Flue Gas Desulfurization (FGD) yang dapat menyebabkan hujan asam di lingkungan sekitar.

Batubara diperoleh dari penyedia batubara dan diangkut dengan kapal menuju PLTU Coal Jetty.
Batubara dari kapal di ambil dan dipindahkan dengan Ship Unloader ke Vibrating Feeder selanjutnya dengan Conveyor batubara dialirkan ke Coal Yard (gambar 1, 2, 3). 
Coal Yard mampu menampung kebutuhan bahan bakar PLTU hingga 2 bulan.

 Gambar 1. Proses Penerimaan & Pembongkaran Batubara
 Gambar 2. Proses Penerimaan Batubara

 Gambar 3. Proses Pembongkaran Batubara

Salah satu persiapan awal proses PLTU, dimulai dari mengambil batubara di Coal Yard menggunakan Stacker Reclaimer dan dialirkan menuju Crusher dengan Conveyor untuk dipecah menjadi ukuran lebih kecil (+ 50 mm). Kemudian dengan Conveyor lagi, dialirkan ke Coal Silo.

Jumat, 15 Mei 2015

Proses Flow PLTU Batubara


PLTU adalah mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik. PLTU merupakan jenis pembangkit listrik tenaga thermal yang banyak digunakan, karena efisiensinya yang baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.

Gambar 1. Proses Flow Diagram PLTU - Supercritical
Sumber: Itecnet

Gambar 2. Proses Flow Diagram PLTU - Superheated
Sumber: PLTU Tanjung Jati B #1&2

Proses Flow PLTU Batubara
Pertama muatan kapal batubara di Coal Jetty dibongkar dengan Ship Unloader & disimpan di Coal Yard. Secara kontinue batubara diambil oleh Stacker Reclaimer dialirkan melalui Conveyor menuju Crusher House untuk diturunkan ukuran batubara & dialirkan ke Coal Silo.

Proses selanjutnya, penurunan ukuran batubara menjadi bubuk di Pulverizer. Batubara yang telah berbentuk bubuk di Pulverizer dipanaskan & dihembuskan dengan udara dari Primary Air Fan menuju Furnace melalui Burner. Sedangkan untuk kebutuhan udara pembakaran disediakan oleh Force Draft Fan. Pembakaran tersebut digunakan untuk memanaskan Boiler sehingga akan merubah air umpan menjadi uap hingga Superheated. Proses di Boiler merupakan perubahan energi kimia dari batubara menjadi energi kalor/panas.

Uap Superheated digunakan untuk memutar High Pressure (HP) Turbine. Uap keluar HP Turbine dipanaskan kembali oleh Reheater untuk memutar Intermediete Pressure (IP) dan Low Pressure (LP) Turbine. HP, IP, dan LP Turbine tersebut dikopel bersamaan dengan Generator sehingga menghasilkan listrik. Uap yang keluar dari LP Turbine  lalu masuk ke Condensor untuk dikondensasi menjadi air umpan kembali. Air tersebut selanjutnya dipompa kembali ke Boiler untuk dipanaskan dan diubah menjadi uap air yang digunakan untuk memutar Turbine lagi (Close Cycle). Proses di Turbine dan Generator merupakan perubahan energi kalor/panas menjadi energi gerak selanjutnya menjadi energi listrik.

Animasi Proses Flow Diagram PLTU, klik disini.
Sumber: Itecnet